Tingkatkan Produktifitas Anda dengan Membangun Personal Branding

Sebelum saya belajar memahami apa itu personal branding, saya (atau mungkin beberapa diantara anda?) mengira bahwa personal branding itu hanya untuk pencitraan, dan berfikir personal branding digunakan untuk public figure saja. Padahal tidak demikian.

Becky Tumewu (seorang presenter) mengatakan bahwa setiap orang sesungguhnya membutuhkan personal branding. Karena setiap orang itu unik dan punya panggungnya masing-masing.

Hal itu membawa dilema pertanyaan pada diri saya. Bagaimana tips membangun personal branding dan seberapa besar manfaatnya.

Sebelum saya lanjutkan pembahasan ini, muncullah pertanyaan. Apa itu personal branding?
Personal branding atau merk diri bisa juga disebut sebagai karakter. Karakter untuk menampilkan dan menonjolkan siapa diri kita melalui skill, perilaku, value, dan prestasi. Yang seluruhnya didukung oleh keunikan, penampilan, dan keotentikan kita.

Banyak pernyataan terkait personal branding itu sendiri, namun hanya beberapa yang bisa saya jadikan referensi. 2 diantaranya saya kutip dari buku Personal Brand-Inc karya Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu, selebihnya mengutip dari seminar:
1. Menurut Kevin Aprilio, personal branding adalah karakter yang kuat.
2. Menurut Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, personal branding itu prestasi. Tanpa prestasi, mau poles apapun brand anda, orang hanya akan menganggap anda sebagai pencitraan belaka.
3. Menurut panji pragiwaksono, personal branding itu supaya dunia mengenal siapa kita dan menjadikan uang mengejar kita, bukan kita yang mengejar uang.

Branding sendiri bukan hal yang baru. Pada mulanya, Brand identik dengan produk.
Dulu di Jerman pada tahun 1650an, brand adalah cap yang dijadikan penanda untuk membedakan kepemilikan sapi sekaligus tingkat kualitasnya. Namun berkembangnya zaman dewasa ini, brand tidak hanya dibutuhkan untuk produk saja. Manusia pun membutuhkan brand untuk 'menjual' kebolehan dirinya, sesuai dengan konsentrasi bidang ilmu yang dimiliki. Mulai dari pakar ekonomi sampai kemudian pakar politik. Bahkan sekarang anak kecil pun turut berkecimpung membangun personal branding!

Kemudian bagaimana bentuk dari personal branding itu sendiri?
Hal ini sudah bukan hal yang sulit ditemukan. Terlebih maraknya digitalisasi di era millenial ini. Instagram salah satu wadahnya. Kita bisa melihat prestasi dan bentukan seseorang dari media sosial yang dipunya.
Contohnya BEM dengan kewibawaannya membuat pergerakan dari ideologi yang menawan. Penulis dengan tulisan-tulisan menggugahnya. MC dengan suara dan pembawaan menariknya. Politik dengan ilmu politisasi gesitnya. Pakar Dai dengan mutiara-mutiara hikmahnya. Para pejuang dengan segala keterlibatannya. Seniman dengan segala seninya yang hidup. Dan masih banyak lagi dengan keunikan masing-masing, terlepas ia public figure atau tidak.
Sederhananya, orang tidak dapat mengenal kita tanpa kita memberitahu dunia siapa diri kita.

Lalu apa tips dan manfaat dari personal branding?
Saya berusaha mencari sumber opini ini dengan serius dan mencoba menjelaskan secara baik dan sederhana. Dikutip dari IDN Times, saya dapat memetik kesimpulan : Kenali diri anda dan bangun komunikasi. Tidak ada salahnya berkata baik atau diam. Menjadi positif merupakan bagian dari mengenal diri sendiri. Dan mengasah kemampuan berkomunikasi dengan emosi dan empati yang baik.
Ketika perilaku kita lebih positif serta jauh dari keluhan kenegatifan, artinya potensi kita dalam berkarya dan berkarir akan lebih sukses dan melesat lebih cemerlang.

Sekilas pandang, personal branding terlihat seperti hal biasa saja, terkesan mewah dan tidak istimewa. Namun siapa sangka jika hal tersebut membawa dampak positif yang sangat baik.
Semua itu bagian dari proses membangun diri dan keberadaannya tidak bisa diremehkan begitu saja. Apalagi bagi mahasiswa seperti saya, arah kemana saya setelah lulus nanti benar-benar menjadi momok serius yang patut diperhitungkan. Yang pasti, belajar menjadi diri yang lebih produktif dan berkualitas dengan salah satu caranya mulai membangun personal branding :)
Opini ini lahir dari diskusi ringan bersama teman saya, Khilda Azharaani. Yang saya tulis sebulan lalu, tepatnya 2 hari setelah diskusi, dengan beberapa pertimbangan menarik tentunya.
Terimakasih, semoga selalu dalam lindungan Allah Subhanallahu Ta'alaa.


Untuk referensi obat hati, silahkan kunjungi hikmahdanhikmah atau sekedar mencari inspirasi di inspirasibersama

Sumber dok : https://zonapeternak.blogspot.com/2018/03/macam-macam-tanda-pengenal-pada-ternak.html?m=1

Komentar